ketika kita membaca kisah tentang orang2 yang sukses..mungkin kita berpikir "wah hebat sekali ya orang itu" atau "bisakah saya sukses seperti mereka"..saat itu yang ada dibenak kita adalah kesuksesan orang tersebut..namun dibalik semua kesuksesan yang mereka raih pasti ia pernah merasakan suatu kegagalan..perjuangan yang berat maupun penolakan2 yang menyakitkan..dan kita pasti juga pernah merasakan suatu kegagalan dalam meraih sesuatu..namun itulah sebuah perjalanan hidup..
well kesempatan kali ini kita bisa belajar dari orang yang sukses tetapi bukan hanya kisah kesuksesanya namun dari kegagalan-kegagalan yang telah mereka lewati dan belajar dari kegigihan, kesabaran serta ketekunan mereka..yap sekarang kita bisa membaca kisah berikut ini.. klo sama nikmatin sebatang djarum black pasti jadi lebih enjoy karena lumayan panjang jg nih kisahnya hehe..ok semoga bisa bermanfaat dan menjadi pelajaran yang berharga bagi kita...
aku pasti bisa
kebanyakan orang ketika mengalami gagal berkali-kali terus menyerah, namun anak muda ini tidak menyerah. Dia tahu betul kemampuanya dan meyakini bahwa suatu saat pasti impianya menjadi kenyataan. Dia tetap sabar, tekun, terus latihandan berusaha meraih kesempatan.
pada suatu saat dia mendapat undangan untuk dicoba di tim baltimore dan....dia berhasil mencetak gol berturut-turut. Sejak saat itu, kariernya melesat dan dia tercatat menjadi pemain galandang terbaik yang pernah main di NFL, dialah johnny unitas.
Kegagalan bukanlah kekalahan
siapa tak kenal Thomas Alva Edison, ya dia adalah seorang penemu terbesar di dunia, menemukan sekitar 3000 penemuan dan 1.093 diantaranya telah dipatenkan. Edison dilahirkan pada tanggal 11 Februari 1847 di Milan, Ohio, Amerika Serikat. Pada usia 7 tahun, edison kecil pindah ke kota Port Huron, Michigan dan bersekolah di Port Huron. Namun tidak lama, 3 bulan kemudian ia dikeluarkan dari Sekolah karena menurut gurunya “Dia terlalu bodoh” sehingga tidak mampu menerima pelajaran apa pun, dia pun sering dipanggil idiot oleh gurunya.Sang ibu, Nancy Elliot memutuskan untuk berhenti sebagai guru dan kemudian berkonsentrasi mengajari Edison baca tulis dan hitung menghitung.
Pada umur 12 Tahun Edison menjadi penjual koran, permen, kacang dan kue di kereta api.kemudian Pada usia 15 tahun Edison remaja menyelamatkan nyawa anak kepala stasiun yang hampir tergilas gerbong kereta api. Karena merasa berhutang jasa, sang kepala stasiun tersebut akhirnya mengajarkan cara pengiriman telegram, Edison hanya memerlukan waktu 3 bulan untuk menguasai pelajaran gratis tersebut. Sesudah itu, ia mendapat pekerjaan sebagai operator telegraf.
Edison kemudian menemukan stock ticker atau mesin telegraf. Peralatan itu dijualnya dan laku 40.000 dollar Amerika serikat (Sekitar 390 juta rupiah). Edison hampir – hampir pingsan melihat uang sebanyak itu. Uang ini dipakai Edison untuk mendirikan pabrik di Newark dan merekrut 300 orang pekerja sekaligus, disini ia mengembangkan telegraf sehingga mampu mengirimkan 4 berita sekaligus.
Pada umur 29 tahun, Edison mendirikan laboratorium riset untuk industri di Menlo Park, New Jersey. dan dalam 13 bulan ia menemukan 400 macam penemuan yang kemudian mengubah pola hidup sebagian besar orang-orang di dunia.
Tahun 1877 ia berkonsentrasi pada lampu pijar. Edison sadar bahwa betapa pentingnya sumber cahaya ini bagi manusia. Dia menghabiskan 40.000 dollar dalam kurun waktu dua tahun untuk eksperimen lampu pijar. Total ada sekitar 6000 bahan yang dicobanya. Melalui usaha keras Edison, akhirnya pada tanggal 21 Oktober 1879 lahirlah lampu pijar listrik pertama yang mampu menyala selama 40 jam. Tahun 1882, untuk pertama kalinya dalam sejarah lampu-lampu listrik di pasang di jalan-jalan dan di rumah rumah.
Edison memandang sebuah kegagalan sebagai sebuah hal yang sangat positif. Kegagalan bukan kekalahan tapi sebagai sebuah keuntungan. Cara memandang yang positif ini membuat Edison mampu meyakinkan orang lain untuk tetap mendanai proyeknya meskipun gagal berulang – ulang kali. Mungkin prinsip Edison inilah yang patut kita terapkan dalam kehidupan kita sehari. Bahwa sebenarnya kita tidak pernah mengalami kerugian, dan sesungguhnya kerugian itu bermula dari sikap dan cara pandang kita sendiri yang negatif.
sebenarnya kita bisa meraih mimpi-mimpi kita. terkadang yang membuat kita gagal itu adalah diri kita sendiri, bukan kegagalanya. Kalau kita fokus pada sasaran mimpi kita dan punya keyakinan kalau kita bisa, pasti suatu saat mimpi kita akan menjadi kenyataan. Tidak semua kesuksesan itu diraih dengan cara mudah dan instan.jatuh bangun sewaktu membangun mimpi adalah biasa.hanya orang yang tidak berhenti untuk mencoba yang suatu saat meraih mimpinya.